FAJAR.CO.ID, PIDIE JAYA-- Sebanyak 15 gampong (desa) di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, terendam banjir dengan ketinggian hingga dua meter menyusul intensitas hujan tinggi. Belum ada laporan korban jiwa atas bencana itu namun derasnya aliran air mengakibatkan satu unit rumah warga terbawa arus banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Sunawardi seperti dilansir dari Antara mengatakan, banjir mulai terjadi pada Sabtu (9/5) sekitar pukul 20.30 WIB ketika warga sedang menunaikan salat Tarawih. ”Banjir akibat hujan dan angin kencang dengan intensitas tinggi melanda Kabupaten Pidie Jaya,” kata Sunawardi Banda Aceh pada Minggu (10/5).
Dia menjelaskan, laporan sementara belum ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut. Namun satu unit rumah warga terbawa arus, dengan ketinggian air banjir mulai 20 sentimeter hingga dua meter. Beberapa desa yang terendam yakni Meunasah Lhok, Mesjid Tuha, dan Beurawang di Kecamatan Meureudu. Serta Sesa Pohroh, Babah Krueng, Seunong, Alue Keutapang, dan Alue Blang Kuta, Kecamatan Bandar Dua.
Selain itu, Desa Beuringen, Dayah Kruet, Dayah Husen, Blang Cut, Pante Beureunee, Meunasah Mancang, dan Meunsah Raya di Kecamatan Meurah Dua. ”Korban terdampak masih dalam pendataan,” terang Sunawardi.
Kepala Pelaksana BPBD Pidie Jaya Okta Handipa mengatakan, banjir tersebut terjadi karena luapan Sungai Krueng Mereudu. Kerugian warga masih masih dalam pendataan. Kondisi terakhir pada Minggu pukul 00.30 dini hari, air telah mulai surut. BPBD Pidie Jaya dibantu SAR, PMI, TNI/Polri, serta relawan langsung turun ke lokasi.
”Melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir. Kita juga memberikan bantuan makanan sahur sebanyak 3.000 bungkus untuk masyarakat terdampak,” kata Okta.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPRK Aceh Besar Eka Rizkina meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Besar segera menyalurkan bantuan tanggap darurat untuk masyarakat yang terdampak banjir dan angin kencang di Kecamatan Pulo Aceh. ”Tadi ada warga di daerah Pulo Aceh menyampaikan kepada saya bahwa mereka hingga saat ini belum mendapatkan bantuan,” kata Eka Rizkina.
Dia menjelaskan, angin kencang disertai hujan lebat mengakibatkan atap rumah warga rusak dan ada juga pohon tumbang. ”Banyak laporan yang disampaikan warga. Kita minta instansi terkait dapat segera melakukan penanganan secara cepat,” kata Eka Rizkina.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat sebanyak 11 unit rumah warga di Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, rusak akibat diterpa angin kencang yang melanda daerah itu pada Jumat (8/5). Peristiwa tersebut terjadi di Gampong Lamteng Pulo Nasi, Alue Reuyeung, dan Rabo, Kecamatan Pulo Aceh.
Dalam peristiwa angin kencang tersebut mengakibatkan dua unit rumah warga rusak berat dan sembilan unit rumah rusak ringan di Gampong Lamteng Pulo Nasi. Sedangkan Gampong Alue Reuyeung dan Gampong Alue Rabo dalam pendataan. Dalam kejadian tersebut ada 11 kepala keluarga atau 46 jiwa di Gampong Lamteng Pulo Nasi, 10 kepala keluarga di Gampong Rabo, dan dua kepala keluarga di Alue Reuyeung ikut terdampak. (jpc/fajar)