Pesantren Kaballangan Pinrang, Terapkan Pendidikan Modern dan Klasik-Tradisional

  • Bagikan

Sebenarnya di pondok pesantren yang didirikan AGH Abdurrahman Ambo dalle atau yang akrab disapa Ambo Dalle, ini sudah cukup lama menerapkan dua sistem pendidikan. Yakni sistem pendidikan modern dan sistem klasik-tradisional.

Untuk sistem pendidikan modern tentunya difokuskan pada jenjang sekolah mulai dari Raudhatul Athfal atau setara Taman Kanak-kanak), Madrasah Ibtidaiyah (setara Sekolah Dasar), Madrasah Tsanawiyah (setara Sekolah Menengah Pertama), Madrasah Aliyah (setara Sekolah Menengah Atas), dan juga ada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DDI Pinrang (Dinaungi oleh DDI).

"Jadi tentunya selain pendidikan klasik ini, ada banyak kegiatan ekstrakokurikuler yang juga diikuti santri," kata pria yang juga menjabat Sekretaris Pondok Pesantren Manahilil Ulum DDI Kaballangan ini.

Ada beberapa organisasi yang bahkan kini dikembangkan. Di antaranya, Organisasi Santri DDI Kaballangan (Osdika) yang bergerak di bidang kesantrian, seperti pengaplikasian ilmu dan kursus bahasa. Ada juga tahfiz Al-Qur'an yang merupakan wadah para penghafal.

Untuk sistem pendidikan klasik-tradisional, para santri diminta fokus salah satunya pada pengajian kitab kuning. Santri diminta agar mendaras 12 kitab yang sudah disiapkan.

Ke-12 kitab ini diantaranya ada kitab Maraqil Ubudiyah, Khusnul Hamidiyah, hingga Aqidatul Awam. Setiap satu kitab dikaji pada hari yang berbeda. Misalnya, Maraqil Ubudiyah, santri akan mengkajinya setiap Sabtu. Hari lainnya, kitab lain lagi.

"Kedua sistem pendidikan kita ini, sudah cukup lama diterapkan di pesantren. Alhamdulillah, berjalan dengan baik," ujarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan