“Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala keprihatinan yang timbul dan berharap agar tokoh dan pimpinan NU, Muhammadiyah, dan PGRI bersedia untuk terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program yang kami sadari betul masih belum sempurna,” ucap Nadiem, Selasa (28/7).
Nadiem menyebut, niat awal dari program POP Kemendikbud adalah bermitra dengan para penggerak pendidikan untuk selanjutnya menemukan inovasi yang dipelajari pemerintah. Tujuan akhirnya adalah agar program yang tepat bisa diterapkan dalam skala nasional.
“Hanya satu misi program kami, mencari jurus dan pola terbaik untuk mendidik penerus negeri ini,” cetus Nadiem. (jpc/fajar)