FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Direktur Teknik PT. BMN, Ismail Malliungan mengatakan masyarakat Kota Makassar bisa melintasi Tol Layang AP Pettarani dengan tarif tol yang sama dengan sebelumnya yakni Rp4.000 untuk golongan 1.
Fasilitas dengan investasi 2,243 triliun itu dapat dinikmati selama 4 bulan usai diresmikan pada Oktober mendatang.
"Jadi setelah diresmikan oleh Pak Presiden, jalan tol rencananya akan difungsionalkan pada Oktober sampai Januari 2021," kata Ismail, pada konferensi pers, Jumat (18/9/2020).
Bahkan, Ismail menyebut pada Februari 2021 mendatang tarif tol akan naik dengan estimasi sebesar Rp.9.500. "Tapi ini akan fiks kalau telah ditetapkan oleh Menteri PUPR," bebernya.
Ia menjelaskan, pembayaran tarif tol naik lantaran modal badan usaha dari investasi proyek tersebut harus dikembalikan.
Diketahui proyek jalan tol layang selain untuk mengurai kemacetan, juga digadang-gadang akan menjadi salah satu icon Kota Makassar.
Sehingga keberadaannya tidak hanya penting untuk masyarakat Kota Makassar namun juga untuk Kawasan Indonesia Bagian Timur yang pengelola dan kepemilikannya 100 persen perusahaan swasta.
Tidak hanya itu, Ismail menambahkan proyek tersebut juga didanai menggunakan kredit sindikasi oleh perbankan.
"Jadi kit juga harus mengembalikan ke Bank BCA dan Bank Sulselbar," ungkap Ismail.
Selain itu biaya operasional pelayanan jalan tol juga penting. Pasalnya dalam penyelenggaraan jalan tol, performa dari badan usaha jalan tol di masa operasional harus tetap prima untuk melayani pengguna jalan tol.
Begitupun, kata dia, biaya maintenance tol perlu menjadi perhatian agar saat masa operasional berlangsung, jalan tol layang telah memenuhi standar pelayanan. Minimal jalan tol yang telah diatur oleh pemerintah untuk menjamin keselamatan, kenyamanan, dan keamanan pengguna jalan tol.
Sebelumnya, diketahui saat ini progres jalan tol layang bagian atas hampir rampung dengan presentasi 99,22 persen. Sedangkan untuk pekerjaan jalan arteri bagian bawah diprediksi akan rampung pada 31 Desember mendatang dan saat ini masih pengerjaannya baru berkisar 39,28 persen. (Anti/fajar)