FAJAR.CO.ID, JATIM -- Penyelidikan kasus pembunuhan dan penganiayaan di Panti Pijat Berkah Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, terus berlanjut. Polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku yang masih melarikan diri.
Dalam waktu dekat, sketsa wajah terduga pelaku segera dibuat guna mengungkap insiden berdarah pada Kamis (4/2) siang itu.
Kapolres Mojokerto Kota AKBP Deddy Supriadi mengatakan, pelaku pembunuhan dan penganiayaan di Panti Pijat Berkah di Jalan Raya Mlirip itu masih dalam pengejaran. Hingga kini, identitas pelaku juga belum dikantongi.
Satreskrim Polres Mojokerto Kota masih melakukan penelusuran dan menghimpun informasi. Baik melalui potongan rekaman Closed Circuit Television (CCTV) warga, maupun menggali keterangan melalui sejumlah saksi di tempat kejadian perkara (TKP).
Hingga kemarin (9/2), berbagai informasi telah memunculkan sejumlah ciri-ciri pria misterius terduga pelaku yang saat kejadian kabur mengendarai sepeda motor menuju arah timur. ’’Dari keterangan saksi dan rekaman CCTV ini nanti akan muncul sketsa wajah,’’ ungkapnya kemarin.
Menurutnya, informasi terkait ciri-ciri akan menjadi bekal polisi dalam mengungkap identitas pelaku. Deddy menyebut, dari data tersebut, besok (11/2) polisi mulai membuat sketsa wajah terduga pelaku.
Kasatreskrim Polres Mojokerto Kota AKP Rohmawati Lailah menambahkan, setidaknya polisi telah memiliki gambaran ciri-ciri pelaku dari keterangan saksi yang berpapasan dengan pria misterius yang kabur itu. ’’Kita akan panggil tim yang bisa menggambarkan dari apa yang sudah disampaikan saksi-saksi di lapangan. Dari situ nanti kita bisa melihat seperti apa wajah terduga pelaku ini,’’ tuturnya kemarin sore.
Sketsa wajah ini diharapkan menjadi satu langkah besar guna mengungkap identitas pelaku. Mengingat, kata Lailah, saat ini polisi telah mengantongi beberapa identitas yang diduga sebagai pelaku. Sehingga, pencarian bisa lebih mengerucut dengan adanya sketsa wajah ini. ’’Kita harus memastikan dan harus yakin siapa pelakunya yang tepat dan sesuai. Jangan sampai nanti kita salah sasaran dan target. Jadi, kita harus benar-benar hati-hati,’’ ungkapnya.
Sementara itu, menurut Lailah, korban luka yang sempat menjalani rawat inap di RSUD RA Basoeni Gedeg sudah mulai pulih. Saat ini, Tatik, 48, warga Dusun Kwangen, Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis, telah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan di rumahnya.
Sebelumnya, insiden berdarah terjadi di panti pijat Berkah Jalan Raya Mlirip, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Kamis siang (4/2) sekitar pukul 11.00. Seorang tukang pijit, Santi, 40, asal Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, tewas di tempat. Sedangkan, Tatik, 48, warga Dusun Kwangen, Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis, yang saat itu sedang mengantarkan makanan ke lokasi tersebut turut menjadi korban.
Dia dibacok pelaku hingga mengalami luka berat di telinga kiri. Dalam peristiwa ini pelaku menghabisi nyawa korban dengan sebilah golok.
Sebelumnya, korban sempat memijit pelaku selama 15 menit. Ketika itu, Tatik yang hendak mengantarkan makanan diminta menunggu di ruang tunggu. Pasalnya, dia masih melayani tamu alias pelaku. Namun, dari dalam bilik kamar tiba-tiba terdengar suara gaduh.
Tatik mendatanginya dan menemui Santi telah tersungkur tewas dalam kondisi setengah telanjang. Sementara itu, dia juga turut menjadi korban lantaran terkena sabetan golok di bagian telinga kiri. Setelah melakukan aksinya, dengan hanya memakai celana dalam, pelaku mengendarai sepeda motor Honda Beat kabur menuju arah timur. (adi)
(mj/ris/ron/JPR)