Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182, KNKT Ungkap Temuan Awal

  • Bagikan

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menegaskan Cocpit Voice Recorder (CVR) harus ditemukan. Tanpa adanya CVR, maka pihaknya akan kesulitan dalam mencari penyebab kecelakaan.

“Apapun yang terjadi CVR harus ditemukan. Sepanjang kami mampu, kami akan lakukan (pencarian),” tegasnya.

Dilanjutkannya, jika CVR tak ditemukan, maka KNKT tidak bisa mendapatkan data percakapan antara pilot dan co-pilot. Padahal data tersebut sangat penting untuk proses investigasi.

“Kami belum berfikir kalau (CVR) tidak ketemu. Kalau tidak ketemu kami tidak bisa menghasilkan report atau kesimpulan apa yang terjadi di (masa) terakhir (jatuhnya pesawat) itu,” paparnya.

Dikatakannya, proses pencarian CVR hingga kini masih terus berlangsung. Ada sejumlah kendala dalam proses pencarian, mulai dari angin kencang, gelombang air yang tinggi, hingga adanya lumpur di dasar laut.

“Dugaan kami terendam di bawah lumpur. Penyelam akan menggali secara manual sesuai wilayah-wilayah yang sudah kami kotak-kotakan,” katanya.

“Mudah-mudahan tidak terlalu lama CVR bisa ditemukan,” harapnya.

Di sisi lain, Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena mengatakan pihaknya telah menyerahkan santuan kepada 25 ahli waris.

“Saya mewakili manajemen Sriwijaya Air sekali lagi mengucapkan rasa bela sungkawa yang mendalam atas musibah yang terjadi dan pada hari ini kami berkunjung ke Pontianak untuk dapat bertemu dengan keluarga korban SJ-182 yang berdomisili di sini, selain itu sekaligus juga kami menyerahkan santunan dari Sriwijaya Air kepada ahli waris dari almarhum Ihsan Adlan Hakim dan almarhumah Dina Amelia,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan