Frekuensi bertemu dengan Mister mulai berkurang ketika Askring pindah ke lapangan Pandansari atau yang dikenal dengan lapangan mahmil karena lokasinya di belakang pengadilan militer.
Jarak yang makin jauh dari rumahnya di Kutisari Selatan bisa menjadi pertimbangan. Juga usianya yang terus bertambah, apalagi beliau sudah masuk masa pensiun sebagai karyawan Jawa Pos.
Pandemi Covid-19 membuat saya dan para penggawa Askring lainnya makin tak bisa berkumpul lagi. Berkomunikasi pun hanya sesekali dan membaca pesan Mister di grup yang kami punya.
Hingga akhirnya kemarin sore (14/6) sebuah pesan dari seorang teman masuk ke grup. Kabar duka, Mister meninggal dunia. Sedih rasanya. Bisa juga baru sekarang ribuan pendukung Persebaya tahu dan langsung kehilangan sosoknya.
Selamat jalan, Mister Muhtar. Karyamu akan selalu dikenang. (JPC)
* Sidiq Prasetyo, Wartawan Jawa Pos