Hujan Es di Kota Makassar dan Kabupaten Maros, Ini Penjelasan BBMKG Wilayah IV

  • Bagikan
Warga mengumpulkan butiran-butiran es dari fenomena hujan es di Daya, Makassar.(foto Facebook Ana Kalua)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Hujan es terjadi di Kota Makassar dan Kabupaten Maros, Sulsel, ramai diperbincangkan netizen di media sosial. Hujan disertai butiran-butiran es sempat melanda sebagian Kota Makassar dan Kabupaten Maros, Sabtu, (1/10/2022).

Fenomena itu dinilai lumrah terjadi, terutama masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Seperti itulah penjelasan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar.

Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG IV Makassar Hanafi Hamzah mengatakan, fenomena hujan es merupakan kejadian yang lumrah. Pada umumnya, hujan es kerap terjadi pada wilayah-wilayah yang memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Menurutnya, hujan es bukanlan fenomena luar biasa. Tetapi siklus yang dipengaruhi saat terjadi masa masa transisi musim. Hanafi mengatakan, wilayah Sulsel, utamanya bagian Barat memang sedang berada pada fase transisi dari musim kemarau ke musim hujan.

Daerah-daerah Sulsel yang meliputi wilayah bagian Barat, yakni Pinrang, Parepare, Barru, pangkep, Maros, Makassar, Gowa,Takalar, dan Jeneponto. Pemetaan BBMKG IV Makassar itu jelas menunjukkan bahwa hujan es di Makassar dan Maros dipengaruhi oleh siklus peralihan musim.

Hanafi menjelaskan, penyebab hujan es karena terjadi sirkulasi udara yang kacau dalam sel awan Cumulonimbus (Cb). Sehingga, presipitsi zat padat belum sempat berubah wujud menjadi cair dan sampai ke tanah.

“Sirkulasi udara yang kacau inilah yang menyebabkan belum berubah wujud menjadi fase cair apabila ada daya dorong dari atas arus kacau ini, dari atas mendorong zat-zat padat beum berubah menjadi cair sudah sampai ke permukaan bumi,” urai Hanafi.

Adapun pengertian presipitasi adalah proses jatuhnya segala materi yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk cair (hujan) maupun padat (salju).

Ia mengatakan, presipitasi memiliki tiga fase, yakni fase gas, fase pada, dan fase cair. Ia mengatakan, terjadi tiga kali perubahan fase sebelum sampai ke bumi, yakni dari fase gas ke fase padat dan fase cair. Fase padat, kata Hanafi berada di atas 8 ribu kilometer di atas permukaan tanah.

Penjelasan BBMKG IV Makassar perlu menjadi perhatian masyarakat bahwa hujan es yang terjadi karena dipengaruhi oleh peralihan musim di Sulsel. (pojoksulsel)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan