FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Salah seorang ulama bernama Muhammad Assaewad, ikut buka suara soal unggahan twitter Komisaris Independen PT Pelni Kristia Budhyarto atau Dede Budhyarto, yang menjurus ke pelecehan Khilafah disorot banyak pihak.
"Jangan menghina agama atau keyakinan orang lain. Jangan offside mengomentari sesuatu yang mengandung SARA," tegas Assaewad, dikutip dari unggahan twitternya, @Muhammad_saewad (24/10/2022).
Assaewad menambahkan, menyebarkan stigma Politik Identitas tidak elok dilontarkan. Apalagi sebagai publik figur. Terlebih lagi, stigma tersebut hanya dikaitkan dengan ummat Islam.
"Sebagai panutan, Berpolitiklah dengan santun, berucaplah dengan bijak!," tandasnya.
Sebelumnya, Dede memberi respons atas pidato Jokowi pada saat menghadiri acara Partai Golkar baru-baru ini. Saat itu, Jokowi menekankan kepada Partai Golkar untuk tidak sembrono memilih Capres.
"Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih Capres yg didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilafuck anti Pancasila, gerombolan yg melarang pendirian rumah ibadah minoritas," ujar Dede pad unggahan twitternya, @kangdede78 (23/10/2022).
Meskipun tidak menyebut nama, namun indikasi pernyataan Dede tersebut secara tidak langsung menjurus ke Capres Partai NasDem, Anies Rasyid Baswedan.
Atas unggahan tersebut, Dede mendapat kecaman dari para tokoh pemuka agama. Sebab, pernyataan demikian sebetulnya tidak pantas keluar dari pejabat yang digaji oleh rakyat.
(Muhsin/fajar)