16 Tahun Geluti Aksara Lontara, Polisi Ini Berhasil Terbitkan Buku Catatan Harian Raja Bone XV

  • Bagikan
Aipda Andi Sofyan Hadi

Masih banyaknya masyarakat yang ingin mendalami aksara-aksara yang ada di Indonesia tidak menutup kemungkinan bahwa mempelajari aksara-aksara tersebut khususnya aksara lontara itu sendiri masih memiliki daya tarik yang sangat kuat.

Sama halnya yang di lakukan oleh Aipda Andi Sofyan Hadi. Pria kelahiran Bajeng, Gowa Sulawesi Selatan ini begitu tertarik mengenai aksara lontara.

Dia telah menghabiskan waktunya selama 16 tahun sejak tahun 2006 untuk menyalin dan menerjemahkan catatan harian lontara.

Tidak hanya itu Andi Sofyan Hadi juga telah menerbitkan beberapa buku yang berjudul "Catatan Harian Raja Bone XV" pada bulan April 2021 dan "Catatan Harian La Patau Matanna Tikka" di bulan April 2022.

Pria yang akrab disapa Puang Feand ini berprofesi sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia dan bertugas sebagai kanit pembantu direktorat reserse narkoba Polda Sul-Sel ini juga telah menerjemahkan beberapa aksara lontara dari Museum Leiden belanda.

"Berbicara soal awal mula ketertarikan saya untuk mendalami aksara lontara di mulai sejak kecil yang telah terbiasa dengan lingkungan yang mayoritas menggunakan aksara lontara, dimulai dari kebiasaan surat menyurat yang masih menggunakan aksara lontara hingga akhir tahun di era 80 an," ujar Andi Sofyan.

Jika di lihat dari silsilah keluarganya, Puang Feand memiliki 38 orang bersepupu sekali dari 14 orang tua bapak bersaudara.

Akan tetapi menurut salah seorang paman yang menguasai naskah aksara lontara sebelum wafat, ia dipercayakan untuk menjaga naskah aksara lontara tersebut.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan