Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 46 Ribu Jiwa, WNI Ikut Bertambah

  • Bagikan
Seorang bapak bereaksi ketika tubuh bayi yang merupakan anaknya ditarik keluar dari reruntuhan gedung dan dibawa oleh petugas penyelamat di Syria. (AFP)

Korban WNI Bertambah

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tewas akibat gempa Turki bertambah menjadi empat orang.

Para korban tersebut sedang dalam penanganan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara.

"(Ada) empat. Jadi, ibu-anak, lalu yang baru-baru ini, yang beberapa hari lalu ditemukan, ada dua orang. Jadi, sekarang total WNI yang meninggal dunia akibat gempa ada empat," kata Retno di Istana Kepresidenan Jakarta, kemarin.

Pemerintah telah menghubungi keluarga masing-masing korban, juga menyampaikan duka cita kepada keluarga korban.

Selain itu, pemerintah mengurus jenazah WNI korban gempa Turki. Mereka akan mengurus jenazah sesuai dengan permintaan keluarga. "Permintaan keluarga akan seperti apa itu akan kita tangani," ujarnya.

Data dari KBRI Ankara memaparkan empat WNI yang menjadi korban tewas akibat gempa itu terdiri dari seorang ibu bernama Nia Marlinda dan anaknya di Kahramanmaras.

Nia, anaknya, dan suaminya yang berkewarganegaraan Turki ditemukan meninggal dunia di bawah reruntuhan bangunan tempat tinggal mereka.

Karena anak mendiang Nia belum berusia 18 tahun, maka secara otomatis dia memiliki kewarganegaraan Indonesia.

Sementara itu, dua WNI lainnya yang meninggal dunia yakni atas nama Irma Lestari asal Lombok dan Ni Wayan Supini asal Bali. Keduanya ditemukan di reruntuhan Apartemen Galeria di Kota Dyarbakir, pada 17 Februari lalu. (bs/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan