Sehingga Ras Md menilai, jika tradisi masyarakat memilih bakal calon Gubernur Sulsel dengan latar belakang sipil atau kepala daerah masih menjadi megnet kuat di Sulsel.
"Tanpa mengenyampingkan kekuatan infrastruktur yang dimiliki figur berlatar belakang militer, tetapi untuk masyarakat Sulsel (nampaknya) belum berkeinginan mengambil opsi itu," imbuhnya.
Terpisah, Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Andi Ali Armunanto menyebutkan, kans kepala daerah cukup potensial.
Karena punya basis pemilih di daerah yang dipimpin. Sehingga itu akan memudahkan mobilisasi pemilih. Di sisi lain para kepala daerah telah memiliki jaringan politik baik segi pemilih maupun partai.
"Sehingga hal tersebut akan memudahkan mobilitas politiknya," ucap Dosen Fisip Unhas Makassar itu.
Lanjut dia, pada dasarnya Kepala daerah sudah punya rekam jejak politik yang bisa dijadikan modal kampanye.
"Jika dia mampu membangun kepemimpinan yang baik selama menjabat sebagai kepala daerah," tutupnya.
Diketahui, figur latar belakang militer seperti Andi Muhammad telah memantapkan langkahnya untuk bertarung di Pilgub Sulsel. Bahkan diberbagai kesempatan dia telah mengutarakan keinginannya menjadi orang nomor satu di Sulsel.
Bahkan keseriusan Andi Muhammad dimuluskan dengan bergabungnya bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Andi Muhammad diperkenalkan secara resmi gabung bersama partai berlambang Kabah tersebut di puncak Harlah PPP di Jakarta belum lama ini.
"Saya ini punya akar rumput keluarga besar di 24 kabupaten," ungkap Andi Muhammad yang merupakan keturunan kerajaan Bone ini. (selfi/fajar)