FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Setiap orang harus menjalani dan menekuni profesinya jika tidak ingin dianggap remeh oleh orang-orang.
Hal itu disampaikan Ustaz Khalid saat hadir sebagai penceramah di acara buka bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar di Hotel Four Points by Sheraton, Jalan Andi Djemma, Jumat (31/3/2023) sore.
"Jika tidak ingin diremehkan oleh orang-orang, maka harus mendalami setiap profesi yang kita jalani. Sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW," sebut Ustaz Khalid.
Dikatakan Ustaz Khalid, setiap profesi ada levelnya. Sekalipun tukang jahit. Mulai dari yang hanya memakai mesin sederhana sampai pada yang telah memakai mesin canggih.
"Nabi sangat menekuni profesinya. Kita mesti mencontoh hal ini," lanjutnya.
Ustaz Khalid kemudian menceritakan bagaimana perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Menjadi yatim saat masih di dalam kandungan ibunya.
Lahir ke dunia, Nabi pun hanya menikmati kasih sayang ibunya hingga usia 6 tahun. Dan, jadi yatim piatu sejak umur itu. Selanjutnya diasuh kakeknya Abdul Muthalib sampai usia 8 tahun.
"Selanjutnya di rumah pamannya Abu Thalib. Saat itu, Nabi menggembala domba. Profesi di sana saat itu merupakan profesi yang bagus. Nabi bekerja demikian sampai usia 21 tahun," terangnya.
Setelah itu, cerita Ustaz Khalid, Nabi berubah profesi, karena butuh pendapatan lebih. Ada profesi menengah ke atas yang dia dapatkan, bisnis. Nabi menggunakan relasinya untuk masuk ke dunia bisnis. Dan, itu dia tekuni sampai umur 40 tahun.
"Uniknya, pada umur 21 dia menawarkan jasa, siapa yang ingin menitipkan modalnya beliau akan putar. Dan, itu yang membuat dirinya mendapatkan kepercayaan dari orang-orang Mekah," ucapnya.