FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meresmikan Sodetan Ciliwung pada Senin (31/7). Proyek Sodetan Ciliwung ini sempat mangrak 6 tahun, karena terkendala pembebasan lahan.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan proyek Sodetan Ciliwung mulai dirintis sejak era Jokowi menjabat gubernur DKI Jakarta pada 2012 lalu. Sempat mangkrak selama 6 tahun, proyek Sodetan Ciliwung pengendali banjir ini akhirnya selesai dan diresmikan Jokowi setelah menjabat presiden pada Senin, 31 Juli 2023.
Proyek Sodetan Ciliwung pengendali banjir di Jakarta terhenti sejak 2015 lalu. Pembebasan lahan menjadi kendala penyelesaian Sodetan Ciliwung. Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan pembebasan lahan pada 2019, 2020, dan 2021.
Setelah masalah lahan selesai, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran untuk pembangunan dan penyelesaian Sodetan Ciliwung mulai 2022 lalu.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, kendala pembebasan lahan membuat Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran atau DIPA pengendalian banjir Jakarta di Kementerian PUPR selalu kosong selama 5 tahun.
Kementerian PUPR tidak dapat mengalokasikan anggaran, karena pembebasan lahan menjadi tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, bukan hanya proyek Sodetan Ciliwung saja yang mangkrak akibat terkendala pembebasan lahan.
Beberapa proyek pengendali banjir lainnya juga ikut mangkrak. Proyek pengendali banjir yang mangkrak itu antara lain, tanggul penahan banjir rob di Jakarta Utara, Pompa Air Ancol-Sentiong, dan normalisasi 13 sungai.
Senasib dengan proyek Sodetan Ciliwung, Kementerian PUPR tidak bisa mengalokasikan anggaran untuk seluruh proyek tersebut sejak 2015 karena masalah lahan.
Padahal, untuk Proyek Pompa Sentiong, sudah ada dua dari lima unit pompa air yang telah beroperasi. Fasilitas tersebut kini dapat menyedot 50 meter kubik air per detik dan menjaga 2.500 hektare wilayah dari banjir.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan pemasangan pompa lainnya pada akhir Agustus 2023. Seluruh pompa pada proyek Pompa Sentiong dapat beroperasi pada Oktober 2023.
Begitu juga dengan proyek normalisasi 13 sungai di DKI Jakarta, juga mulai dilaksanakan tahun ini. Proyek normalisasi yang dilakukan yakni pengerukan dasar sungai dan pembenahan badan sungai.
Normalisasi sungai membutuhkan pembebasan lahan sepanjang 17 kilometer. Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono saat ini sedang mengupayakan pembebasan lahan untuk normalisasi sungai tersebut.
Bila proyek Sodetan Ciliwung, Pompa Sentiong, normalisasi 13 sungai serta pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi rampung, DKI Jakarta diharapkan mulai terbebas dari ancaman banjir. (bs-fajar)