FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tiga fakta buruk kereta cepat Jakarta Bandung (KCJB) diungkapkan oleh Kader Partai Demokrat Hasbil Mustaqim Lubis.
Fakta pertama yakni target operasional KCJB di akhir tahun 2022 molor.
“Fakta Proyek Kereta Api Cepat Jakarta Bandung. Pertama, target operasional akhir tahun 2022 (Molor),” kata Hasbil dalam cuitannya di Twitter, Rabu, (2/8/2023).
Kedua, biaya bengkak dalam proyek tersebut tidak jelas digunakan untuk membayar apa saja.
“Kedua, biaya bengkak +/- Rp 18,24 Triliun (belum jelas bayar pakai apa),” tuturnya.
Belum lagi soal China hanya mau menurunkan bunga utang. “Tiga, China hanya mau menurunkan bunga utang menjadi 3,4% (LBP gagal nego),” ujar Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat ini.
Dia juga mewanti-wanti jangan sampai proyek ini dipaksakan untuk diresmikan di tahun politik ini.
“Karena masuk tahun politik, jangan sampai proyek ini dipaksakan agar segera diresmikan karena masih banyak yang harus diselesaikan. Komisioningnya juga nanti harus detail & clear, gak ada yang namanya nego-nego gelap,” ucap Hasbil.
“Rakyat #Indonesia harus monitor, jangan sampai keluar lagi ini kritikan keras Rocky Gerung 😊,” tandasnya.
Diketahui, PT Kereta Api Indonesia (Persero) tak membangun akses jalan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), padahal tak lama lagi direncanakan beroperasi.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengaku sempat kesal dengan KAI.
Tiko-sapaan Kartika Wirjoatmodjo menyebut KAI lupa memikirkan akses stasiun padahal ini yang penting.