FAJAR.CO.ID, BULUKUMBA-- Nama calon Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel segera dikirim ke meja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ada empat nama yang menguat.
Figur yang menguat di antaranya, usulan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) adalah Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Bahtiar Baharuddin.
Selain itu, ada nama La Ode Ahmad P Bolombo yang menjabat Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi dan Pembangunan.
Sementara figur lain yang mengemuka adalah Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otoda KemenPAN RB Jufri Rahman. Jufri disebut-sebut diusulkan KemenPAN RB. Nama lainnya adalah Prof Aswanto, Staf Ahli Menkominfo.
Namun Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian enggan membeberkan nama-nama yang akan disodorkan ke meja presiden.
Tito menyebut, dalam waktu dekat pihaknya akan menyodorkan minimal tiga nama dan maksimal enam calon pj gubernur.
Menurutnya, pengisian Pj gubernur seharusnya sesuai dengan mekanisme yang ada, yakni ada rekomendasi dari DPRD.
"Jika tidak ada, pemerintah pusat dalam hal ini Mendagri yang mengajukan," tutur Tito pada pembagian 10 juta bendera yang dipusatkan di Pantai Bira, Jumat, 11 Agustus 2023.
Nama-nama yang lolos pun dibahas lintas kementerian dan lembaga untuk diperiksa rekam jejaknya. Setelah itu, mereka yang masuk dalam pengusulan, nantinya akan mengikuti sidang tim penilai akhir (TPA) oleh presiden.
"Mereka akan diberi masukan masalah hukum, TPATK untuk melihat klarifikasi dan validasi untuk menuju satu nama," kata Tito.
Sebelumnya, pengamat pemerintahan Universitas Hasanuddin (Unhas) Adi Suryadi Culla berharap orang yang menjadi Pj Gubernur Sulsel adalah yang paham daerah.
Tidak hanya paham dari segi pembangunan, baik berkaitan infrastruktur maupun yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, dan budaya.
"Jadi kita berharap Pj itu tidak menjadi pejabat eksklusif yang hanya memegang jabatan formal," harapnya.
Culla juga berharap Pj gubernur tidak membawa orientasi program sendiri. Akan tetapi, memahami keberlanjutan pembangunan.
Program strategis yang sudah berjalan dalam konteks pembangunan sekarang harus berkesinambungan. Artinya, tidak ada konflik in off interns yang terjadi ketika menduduki jabatan itu.
Jadi banyak program pembangunan yang harus dilanjutkan dari tuntutan masyarakat. Mulai yang berkaitan infrastruktur bersifat fisik, maupun lainnya seperti pembangunan stadion dan perampungan masjid 99 kubah.
"Karena Stadion itu juga penting. Jadi tetap harus dilanjutkan sebagai bentuk perhatian," harapnya.
Apalagi kata dia, Pj gubernur ini akan menjabat dengan waktu yang cukup lama. Mulai September 2023 hingga ada pejabat defenitif, sehingga banyak peluang dan kesempatan untuk membenahi dan melanjutkan program yang ada. Termasuk nonfisik, seperti pendidikan, keagamaan, budaya, dan lainnya. (akb/fajar)