Curhat ke Pj Gubernur Sulsel, Pejabat Demosi Rasakan Dampak Psikologis

  • Bagikan
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Para pejabat yang dinonjobkan di era Gubernur Andi Sudirman Sulaiman menemui Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin. Mereka berdiskusi di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 18 September.

Salah satu pejabat yang dinonjobkan, Aruddini yang juga koordinator pertemuan tersebut mengaku, Pj Gubernur Sulsel membuka pintu atas gugatan keberatannya setelah dinonjobkan.

Pj Gubernur kata mantan Kabid Lalu Lintas Dishub Sulsel itu, menyarankan agar keberatan tersebut disampaikan atau dilaporkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan membawa bukti kuat.

"Tetapi harus cukup materi, terkait apa arahannya kalau terjadi. Pansus itu pun harus melalui formatur yang sah, sehingga apa yang menjadi tuntutan teman-teman ASN yang dinonjob tentu harus dibuktikan," kata Aruddini usai bertemu dengan Pj Gubernur Sulsel.

Para ASN yang dinonjobkan juga melakukan konferensi pers terkait Mutasi, Nonjob, dan Demosi yang mereka alami. Didampingi oleh kuasa hukum, di salah satu warkop di wilayah Kecamatan Rappocini, Makassar, Selasa, 19 September.

Dalam konferensi pers tersebut, berbagai pengalaman tidak mengenakkan dialami para pejabat yang dinonjobkan. Dampak yang paling terasa bagi mereka adalah aspek psikologis sosial.

Mereka yang dinonjobkan merasa mulai dihantui pertanyaan dan prasangka baik dari lingkup keluarga maupun tetangga dan kerabat. Sebab, non job sebagai sanksi berat dalam sebuah karier kelembagaan sebagai ASN sangat erat dengan stigma pelanggaran berat, misalnya yang paling rawan disematkan kepada mereka adalah penyelewengan kekuasaan dan materi (anggaran).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan