Mendagri Terus Koordinasikan Langkah-langkah Antisipasi Kenaikan Harga Beras Bersama Pemda

  • Bagikan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian

"Tolong gerakan pangan murah ini digencarkan betul, baik melalui APBD, belanja tidak terduga, pos anggaran belanja tidak terduga, atau pos reguler dari dinas pangan misalnya, perdagangan,"tambahnya.

Pasalnya untuk memberikan atau menjualkan pangan dalam bentuk paket-paket dengan harga yang disubsidi oleh pemerintah daerah. Sehingga paralel dengan pemerintah pusat yang melakukan gerakan pangan murah.

Mendagri juga mengingatkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar mempercepat realisasi impor beras.

Berdasarkan data, stok beras per 6 Oktober sebesar 1,7 juta ton, sementara realisasi impor sebesar 1,136 juta ton, dan yang sudah tersalurkan untuk stabilisasi pasokan harga pangan sebesar 816 ribu ton.

Kemudian, Mendagri mendorong pemda untuk menggalakkan gerakan pangan lokal dan diversifikasi pangan sesuai dengan kekayaan lokal masing-masing daerah.

Indonesia memiliki beragam makanan pokok seperti papeda, sagu, ubi talas, keladi, ubi jalar, sukun, sorgum, dan jagung. Diversifikasi ini membantu mengurangi ketergantungan pada beras sebagai satu-satunya makanan pokok.

"Indonesia bagian timur, Indonesia bagian tengah kebetulan kami pernah bertugas di kedua tempat tersebut ya sebetulnya sebagian masyarakat masih bisa mengonsumsi tidak harus tiap hari beras, tapi makanan-makanan lain yang memang sesuai dengan kearifan lokal mereka,” tutupnya. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan