FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Debat perdana capres-cawapres di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12) dihadiri sejumlah pihak dari para pendukung utama kandidat di pilpres 2024.
Namun dari sekian tokoh yang hadir, salah satu yang menyita perhatian adalah kehadiran dua sosok yang berada dekat pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Tepat di belakang paslon nomor urut 1 itu, ada orang tua korban penembakan, yaitu Didin Wahyudin. Anaknya, Harun Al-Rasyid, 15, tewas dalam demonstrasi pada 22 Mei 2019 lalu.
Dilansir dari jawapos, mengenakan peci berwarna merah dan kemeja warna putih, Didin tampak berada di belakang Anies. Di sampingnya, terlihat juga seorang perempuan mengenakan jilbab biru tua.
Diketahui, kematian Harun Al Rasyid, 15, pada saat kerusuhan yang terjadi di Slipi, Jakarta Barat, masih belum menghasilkan penangkapan terhadap pelaku. Bocah nahas itu disebut tewas ditembak timah panas aparat.
Hasil visum dan otopsi oleh Rumah Sakit Polri menyatakan korban tewas terkena luka tembak. Kepala Rumah Sakit Polri saat itu, Brigjen Pol Musyafak mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara memang ditemukan luka tembak.
"Sudah, hasil autopsinya luka tembak. Itu kita terima dari RS Dharmais sudah tidak ada," kata dia, Jumat (31/5/2019)
Autopsi dilakukan atas permintaan penyidik. Korban mengalami luka tembak dibagian lengan kiri atas menembus ke dada.
Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama ketiga tim pasangan calon (paslon) telah menyepakati format dan tema debat capres-cawapres peserta Pemilu 2024.