Adapun sentimen negatif terhadap Prabowo yakni Publik kritik data pertahanan yang tidak bisa dibuka di forum debat. Beberapa pengamat menilai bahwa data tersebut tidak ada kerahasiaan.
Kemudian viral pendukung Prabowo yang teriakkan “Anies Bangsat” dan “Anies Bacot” saat acara debat berlangsung, publik soroti Prabowo yang mudah terpancing emosi dan kekanak – kanakan karena menghindari berjabat tangan dengan Anies (menyebut dirinya yang lebih tua), serta tidak menjawab pertanyaan wartawan, kritik soal pernyataan Prabowo mengenai Gaza yang lemah, bahas soal luas tanah yang dikuasai Prabowo, viral video timses Prabowo diduga hampiri moderator saat acara debat, kritik belanja alutsista bekas sebesar 700 T.
Opini terhadap Ganjar, positif meliputi narasi “Let Him Cook” disematkan pada Ganjar Pranowo karena Ganjar dinilai berhasil menguasai debat dan mengcounter Prabowo khususnya soal penyiapan data.
Disamping itu, Ganjar dianggap sebagai Man of the match, konteks pemahaman dan data Ganjar Pranowo lengkap berdasarkan pengalaman di eksekutif maupun legislatifnya, Mamat Gunshop menjadi bahan candaan untuk Ganjar Pranowo yang justru menambah ekspos gimik positif untuk Ganjar, Ganjar Pranowo dinilai berani saat memberi nilai 5 pada Menhan, implifikasi sorotan pada sikap Prabowo yang selalu sepakat dengan pernyataan Ganjar dan Ganjar hadir untuk mendinginkan dua paslon lain.
“Ganjar dan Anies dianggap menyerang personal dan mempermainkan orang yang lebih tua, Ganjar dikritik karena mengajak Anies “keroyok” Prabowo, sindir Ganjar yang meminta buka – bukaan data dalam waktu satu menit,” tandas founder Media Kernels Indonesia.
