"Saya nilai PSSI sudah profesional, dengan menjadikan dua target itu ukuran untuk perpanjang kontrak STY hingga 2027. Jika PSSI sudah komitmen, maka seharusnya STY juga. Dan dia sudah mencapai salah satu target yang digariskan, jadi tenang saja. Publik juga melihat kok hasil kerjanya,” ucap Iwan.
Jika STY bicara sudah punya tawaran, sementara masih terikat kontrak, kesan yang muncul STY me-warning PSSI. Secara etika ini kurang elok.
Karena itu, Iwan menyarankan agar STY melakukan koreksi atas pernyataan tersebut. Untuk selanjutnya, STY fokus pada komitmen meloloskan timnas U-23 ke 8 besar di Piala Asia U23 nanti.
"Secara garis besar hasil kerja STY di timnas sudah bagus, terutama dari urusan daya juang dan mentalitas. Akan tetap tentunya usai Piala Asia ada sejumlah catatan yang tetap harus dibenahi. Jika mengaca dari prestasi timnas senior, STY banyak pekerjaan rumah dalam hal strategi bertahan dan menyerang. Dari 6 laga terakhir, gawang timnas sudah kebobolan 20 gol. Para striker masih terlihat kurang tajam karena minim cetak gol. Itu hal-hal yang harus STY pikirkan, ketimbang bicara soal tawaran kontrak negara lain," ucapnya.
JIka seandainya kontrak diperpanjang, Iwan titip pesan ke STY. “Ia wajib melakukan transfer ilmu ke pelatih lokal. Ikut berperan dalam pembinaan, semacam membuat kurikulum yang jadi pegangan. Jika kita punya satu sistem of play yang bagus, siapapun yang menjalankannya akan mudah ke depannya,” ujar Iwan.
Sama seperti pelatih Belanda, Guus Hidink saat melatih Korea Selatan di Piala Dunia 2022. Begitu ia pergi konsep bermain Timnas Korea berbagai level hingga saat ini tetap sama walau berganti-ganti pelatih.