FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Hari Buruh Internasional diperingati dengan semarak oleh kaum buruh di berbagai kota di Indonesia, termasuk di kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Massa aksi yang terdiri dari kaum buruh mengekspresikan tuntutan mereka untuk peningkatan kondisi buruh serta hak-hak mereka yang dianggap masih belum terpenuhi.
Di tengah-tengah massa aksi yang semarak, terlihat sejumlah massa yang sudah memasuki usia paruh baya, tetapi semangat mereka tidak surut.
Salah satunya adalah Nurintan (47), dengan penuh semangat menyuarakan aspirasi bersama rekan-rekannya dalam aksi demonstrasi ini.
Buruh asal Kabupaten Jeneponto ini mengaku turun ke jalan untuk memperingati hari buruh internasional bersama rekan-rekan sejawatnya.
"Kami Serikat Buruh turun ke jalan satu kali setahun, menyampaikan aspirasi. Kami menuntut kesejahteraan kaum buruh," ujar Intan saat ditemui fajar.co.id depan Kantor DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu (1/5/2024).
Menjadi tulang punggung keluarga, Intan bekerja di salah satu perusahaan di Kawasan Industri Makassar (KIMA), Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
"Saya kerja di KIMA sebagai karyawan di sana. Sudah lama sekali, sejak masih gadis. Lebih 30 tahun," Intan menuturkan.
Sudah ditinggal suami, Intan bercerita bahwa selama ini tinggal bersama tiga orang anaknya di Rumah Susun (Rusun) belakang Terminal Daya, kecamatan Biringkanaya.
"Saya sewa perbulan Rp135 ribu, kadang biasa Rp310 ribu kubayar, paling kurang Rp280 karena sudah masuk pemakaian listrik dengan air," sebutnya.