Misteri Pemecatan Ipda Rudi Soik, Kriminolog Sebut Ada yang Janggal

  • Bagikan
Ipda Rudy Soik. [nttonline]

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Belakangan ini, nama Ipda Rudi Soik mendadak ramai jadi perbincangan. Khususnya di Media Sosial (Medsos).

Hal tersebut tidak lepas dari dugaan pelanggaran kode etik profesi dalam penyelidikan kasus bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan Rudi.

Karier mantan KBO Satreskrim Polresta Kupang Kota, Rudi Soik, di Korps Bhayangkara berakhir setelah dirinya menyelidiki kasus dugaan mafia BBM di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Investigasi yang dilakukan Rudi terhadap jaringan mafia BBM tersebut diduga menjadi alasan utama di balik pemberhentiannya.

Rudi yang dikenal vokal dalam upaya pemberantasan kejahatan ini harus menghadapi konsekuensi atas penyelidikan yang ia lakukan terhadap praktik-praktik ilegal tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kriminolog Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Heri Tahir turut menyayangkan keputusan memecat Rudi.

Melihat prestasi hingga pengungkapan jaringan mafia BBM yang ditorehkan Rudi, Prof. Heri berpandangan bahwa mestinya Rudi diberikan apresiasi.

"Sejatinya yang bersangkutan harus diberi apresiasi atas keberanian mengungkap kasus tersebut," ujar Prof. Heri kepada fajar.co.id, Senin (14/10/2024).

Jika hal tersebut yang dilakukan, kata Prof. Heri, maka kepercayaan masyarakat terhadap Polri bisa semakin meningkat.

"Dengan begitu akan mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada APH juga sekaligus mengangkat citra atau institusi kepolisian" Prof. Heri menuturkan.

Diakui Prof. Heri, beberapa waktu terakhir institusi Kepolisian terus menuai sorotan atas perilaku beberapa oknum petingginya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan