“Usia hidup kupu-kupu hanya 30 hari dan ini yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber mata pencarian. Mereka telah mengikuti beberapa pelatihan untuk menjadikan kupu-kupu sebagai souvenir,” jelas Chaidir.
Beberapa warga mengolah kupu-kupu dari hasil penangkaran maupun yang masa hidupnya telah berakhir. "Kupu-kupu yang dijadikan souvenir itu memang usianya sudah lewat 30 hari. Ini yang kemudian diawetkan dan dijadikan souvenir,” sambungnya.

Chaidir menegaskan, pemerintah setempat bekerja sama dengan warga senantiasa berkomitmen untuk menjaga kelestarian spesies kupu-kupu yang ada di Taman Nasional Bantimurung.
"Insya allah pemerintah dan masyarakat berkomitmen menjaga kelestarian kupu-kupu. Selain menjaga ekosistem alam, pelestarian kupu-kupu juga bernilai edukasi bagi masyarakat. Ayo datang ke Maros untuk menikmati keindahan panorama alam sekaligus mendapatkan pengetahuan tentang siklus hidup kupu-kupu dengan beragam spesies yang ada," ajak Chaidir Syam. (elva/fajar.co.id)