FAJAR.CO.ID, MAROS -- Berwisata ke Sanctuary Kupu-kupu di Bantimurung, Maros, sekaligus belajar proses metamorfosis kupu-kupu. Pengunjung dapat mengamati proses perubahan dari telur hingga menjadi kupu-kupu yang memiliki sayap cantik dan memukau.
Fase kehidupan kupu-kupu dimulai dari telur yang membutuhkan waktu inkubasi antara 1 hingga 3 minggu untuk menetas. “Lamanya waktu ini bervariasi; semakin besar spesies kupu-kupu, semakin lama waktu yang dibutuhkan, sedangkan spesies yang lebih kecil biasanya akan menetas lebih cepat," kata Suci Ahmad Handayani, Koordinator Tim Kerja Sanctuary Kupu-kupu.
Faktor lain yang juga berpengaruh adalah cuaca dan musim. Suhu yang lebih hangat cenderung mempercepat proses ini, sementara kelembapan harus dijaga dengan baik. Kondisi yang terlalu lembab dapat meningkatkan risiko serangan parasit, sedangkan kelembapan yang terlalu rendah bisa menyebabkan kekeringan.
Setelah menetas, larva atau ulat akan berkembang selama 1 hingga 3 minggu sebelum berubah menjadi pupa atau kepompong. Proses kepompong memakan waktu antara 1 hingga 4 minggu, tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan.
Akhirnya, setelah melewati fase kepompong, kupu-kupu dewasa pun muncul, siap untuk terbang dan melanjutkan siklus hidupnya.

Penasaran ingin melihat langsung proses siklus hidup kupu-kupu, mulai dari telur hingga menjadi kupu-kupu dewasa? Di Sanctuary Kupu-kupu, pengunjung dapat menyaksikan keindahan kupu-kupu yang berterbangan dalam jumlah yang banyak.
Tempat ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi yang menarik untuk semua kalangan, terutama anak-anak. Pengunjung dapat belajar tentang pentingnya kupu-kupu bagi ekosistem dan upaya pelestariannya.
Di Sanctuary Kupu-kupu, pengunjung dapat melihat beragam jenis kupu-kupu dengan warna dan ukuran yang berbeda-beda, "Ada sebanyak 252 spesies kupu-kupu di Sanctuary, ini belum mencakup famili Hesperiidae,” tambah Suci Ahmad Handayani.
Selain itu, pengunjung juga dapat melihat langsung tanaman yang menjadi makanan bagi larva kupu-kupu. Bunga-bunga yang menghasilkan nektar akan mekar dengan indah di sanctuary dan menjadi pemandangan yang sangat indah.
Terakhir, Pusat Informasi di Sanctuary Kupu-kupu berfungsi sebagai gerbang bagi pengunjung untuk memahami lebih dalam tentang dunia kupu-kupu dan pentingnya konservasi. Pusat Informasi ini dilengkapi dengan berbagai media informasi yang menarik dan interaktif.

“Di sini kami menayangkan video pendek yang menampilkan keindahan kupu-kupu atau proses metamorfosis kupu-kupu yang dapat menjadi media pembelajaran yang menarik, khususnya untuk anak-anak,” ucap Suci Ahmad Handayani.
Terdapat pula, papan informasi yang berisi teks dan gambar menjelaskan tentang Siklus Hidup Kupu-kupu. Mulai dari telur, larva, pupa hingga menjadi kupu-kupu dewasa, Jenis-jenis Kupu-kupu.
Pengenalan berbagai jenis kupu-kupu yang ada di Sanctuary, lengkap dengan gambar dan deskripsi singkat. Sampai dengan adanya beberapa koleksi kupu-kupu kering yang diawetkan dengan baik. Koleksi ini dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang keanekaragaman jenis kupu-kupu di Sanctuary Kupu-kupu.
Setelah puas melihat berbagai kupu-kupu berterbangan dan mempelajari siklus hidupnya, pengunjung dapat membeli oleh-oleh di toko suvenir yang tersedia di sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.
Dengan membeli suvenir, pengunjung turut mendukung kegiatan konservasi kupu-kupu. Berbagai produk bertema kupu-kupu ditawarkan, seperti gantungan kunci, bros, koleksi jam dinding, dan hiasan dinding, yang dihasilkan oleh lembaga swadaya masyarakat setempat.
Bupati Maros, Chaidir Syam mengajak masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas Sanctuary Kupu-kupu untuk belajar sambil berwisata. Pengunjung Bantimurung tidak hanya menikmati keindahan alam dan air terjun saja, tetapi juga belajar tentang aneka ragam spesies kupu-kupu yang hidup di sekitar Bantimurung.

Selain itu, pengunjung juga dapat belajar tentang habitat asli kupu-kupu dan bisa meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan agar kupu-kupu tidak punah. "Wisata ke Maros tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga sekaligus belajar. Ayo ke Maros karena semua ada di Maros. Jaraknya juga dekat dari Bandara dan pusat Kota Makassar," imbau Chaidir Syam.
Siap berkunjung ke Sanctuary Kupu-kupu?. (Auliya Salsabilah/fajar.co.id)