FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketum PSSI, Nurdin Halid, yang menjabat pada 2003, mengaku tidak terlalu kaget dengan keputusan pemberhentian Shin Tae-yong (STY) dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia.
Nurdin Halid beranggapan bahwa pemecatan STY tinggal menunggu waktu. Hal itu sudah dia prediksi ketika skuad Garuda gagal membawa poin penuh saat menghadapi Tiongkok pada gelaran Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pria asal Bone ini membeberkan bahwa dia memahami keputusan yang diambil oleh Erick Thohir selaku ketua PSSI dalam menangani isu pergantian pelatih di Timnas Indonesia.
Dan, dia tidak kaget dengan pemecatan tersebut. Menurutnya, Erick Thohir telah berhitung dengan dinamika yang ada, sebab target lolos ke Piala Dunia 2026 masih sangat bisa dikejar.
"Saya memahami dan tidak kaget bahwa sejak kalah dari China dulu memang harus diberhentikan, karena ini adalah dinamika. Saya yakin Pak Erik Thohir itu sangat paham teknis dan non teknis di sepak bola. Semuanya hasil pengkajian," ucap Nurdin Halid dilansir dari laman kanal YouTube TvOne.
Politisi Golkar itu menambahkan, semua pihak seharusnya bisa menerima dan menghormati keputusan PSSI mengenai pemecatan STY.
"Harus menghormati keputusan PSSI karena mereka yang paling tahu dan mengerti tentang kondisi di Timnas Indonesia. Lalu, pemecatan seorang pelatih ketika tidak mencapai target adalah sesuatu yang sangat normal," ujar Nurdin Halid.
Nurdin Halid menyatakan bahwa tanggung jawab PSSI lebih berat dibandingkan dengan yang dipikul oleh STY. Dia meminta publik untuk mengerti dalam hal ini.