Kritik Pernyataan BMKG Terkait Banjir Jakarta, Adhie M Massardi: BMKG Jujurlah

  • Bagikan
Ilustrasi Logo BMKG

Ia menuding pengembang yang menutup akses sungai dan laut sebagai penyebab utama banjir yang semakin parah.

Sebelumnya diketahui, hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Selasa (28/1/2025) malam menyebabkan banjir di berbagai wilayah.

Data terbaru mencatat sebanyak 54 rukun tetangga (RT) terdampak akibat tingginya intensitas hujan.

Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, menyatakan bahwa banjir kali ini dipicu oleh kondisi cuaca ekstrem yang bahkan lebih parah dibandingkan hujan yang memicu banjir besar pada tahun 2020.

"Berdasarkan data yang kami peroleh, curah hujan mencapai 377 milimeter per hari di titik tertinggi, sementara titik terendah mencatat 256 milimeter per hari," ujar Teguh di Jakarta.

Meski curah hujan lebih tinggi dibandingkan tahun 2020, Teguh menilai bahwa dampak banjir kali ini tidak seburuk sebelumnya. Menurutnya, berbagai upaya mitigasi yang telah dilakukan turut membantu mengurangi risiko bencana.

"Kesiapan infrastruktur seperti saluran air dan pompa penyedot sudah lebih optimal, meskipun masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan," tambahnya.

Saat ini, pemerintah daerah terus melakukan langkah-langkah penanggulangan, termasuk mengerahkan pompa air di titik-titik rawan dan mengevakuasi warga yang terdampak ke lokasi yang lebih aman.(Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan