Mudik Lebaran Diprediksi 146,48 Juta Jiwa, Gubernur Jateng Minta Pengamanan dengan Senjata Laras Panjang

  • Bagikan
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi memprediksi potensi pergerakan masyarakat selama mudik Lebaran 2025 mencapai 146,48 juta jiwa atau 52 persen dari total penduduk Indonesia.

Berdasarkan hasil survei Kemenhub, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025 dengan pergerakan sekitar 12,1 juta jiwa.

Sementara itu, puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 Lebaran atau 6 April 2025 dengan pergerakan mencapai 31,49 juta jiwa.

Menyikapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta agar personel TNI dan Polri yang bertugas mengamankan arus mudik dan balik Lebaran 2025 dibekali senjata laras panjang.

Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan selama momen mudik.

“Tolong nanti Pak Kapolda dan Pak Pangdam, anggotanya dikasih striking force yakni anggota dibekali senjata laras panjang,” ujar Luthfi dikutip pada Kamis (20/3/2025)

Luthfi menjelaskan bahwa aparat bersenjata laras panjang akan ditempatkan di sejumlah titik yang memiliki potensi gangguan keamanan tinggi, seperti masjid dan pusat keramaian.

Ia menekankan pentingnya pencegahan tindak pidana, termasuk aksi begal atau terorisme, yang dapat mengganggu kelancaran mudik.

“Pelayanan aparat keamanan dalam arus mudik Lebaran bukan hanya operasi pelayanan kemanusiaan saja. Namun juga diperlukan pencegahan tindak pidana,” tegas Luthfi.

Luthfi mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi aksi kejahatan yang dapat terjadi selama mudik.

Ia berharap dengan adanya pengamanan ketat, masyarakat dapat menjalankan tradisi mudik dengan aman dan nyaman.

“Kami tidak ingin ada aksi-aksi seperti begal atau bahkan terorisme yang mengganggu momen mudik Lebaran mendatang,” tambahnya.

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik dan balik.

Prediksi pergerakan masyarakat yang mencapai 146,48 juta jiwa menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk memastikan kelancaran transportasi dan keamanan selama mudik. (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan