FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan menyemprot Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mempertanyakan tradisi wisuda sekolah dan bahkan melarang pelaksanaan wisuda, perpisahan, hingga study tour untuk siswa yang baru lulus.
Umar menilai pernyataan Dedi Mulyadi tidak berdasarkan kajian yang matang.
"Buat lu Dedi Mulyadi, kan lu tanya tunjukkan negara mana yang sekolahnya ada wisuda. Nih saya tunjukkan datanya, bahkan dari TK sudah ada wisuda," kata Umar Hasibuan di X @UmatHasibuan__ (28/4/2025).
Sembari menunjukkan bukti potongan video wisuda pelajar di salah satu sekolah India, Umar meminta Dedi melakukan riset terlebih dahulu sebelum mengeluarkan pernyataan di ruang publik.
"Coba kalau ngomong riset dulu biar gak asbun (asal bunyi)," sindir Umar.
Lebih jauh, Umar juga menyinggung soal etika seorang pemimpin dalam bertindak dan berbicara.
Ia menyebut, pemimpin yang bijak seharusnya bekerja dengan tulus tanpa sibuk membuat konten pribadi.
"Pemimpin yang bijak tak akan bikin konten pribadi jika kerja dengan baik dan ikhlas," kuncinya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menerima audiensi dari perwakilan warga Cikarang yang terdampak proyek pelebaran sungai di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Sabtu (26/4/2025).
Dalam pertemuan tersebut, seorang siswa SMA yang baru lulus sempat menyampaikan pendapatnya terkait kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang melarang penyelenggaraan wisuda atau acara perpisahan.
Momen itu kemudian dibagikan Dedi melalui video di media sosial. Dalam video tersebut, remaja perempuan itu mengungkapkan pentingnya acara perpisahan sebagai sarana berkumpul terakhir bersama teman-temannya.