FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto menyoroti tajam fenomena mafia minyak di Indonesia.
Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Gigin Praginanto menyebut kehadiran mafia minyak di Indonesia menghadirkan banyak kerugian.
Bahkan, mafia-mafia minyak ini sudah jatuhnya menguasai dan akibatnya pun tak tanggung-tanggung.
“Akibat negara dikuasai mafia minyak. Pembangunan kilang jalan di tempat,” tulisnya dikutip Rabu (28/5/2025).
Dampaknya pun sampai ke rakyat, dimana rakyat tentunya merugi dan mafia mendapatkan keuntungan berlimpah.
“Rakyat rugi. Mafia nikmati cuan berlimpah,” sebutnya.
Sebelumnya, Indonesia ternyata melakukan kegiatan ekspor minyak mentah ke beberapa negara tujuan, salah satunya yakni ke Singapura.
Kemudian, RI juga melakukan impor dalam bentuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dari negeri Singapura tersebut.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor minyak mentah Indonesia mengalami peningkatan sepanjang 2024. Bahkan nilai ekspor minyak mentah RI tercatat mencapai US$ 2.228.458.183 atau Rp 36,9 triliun.
Nilai ekspor tersebut mengalami peningkatan 27,39% apabila dibandingkan data ekspor tahun 2023 yang tercatat hanya sebesar US$ 1.749.296.021 atau Rp 28,9 triliun.
(Erfyansyah/fajar)