MBG Dianggap Investasi Masa Depan Bangsa, Bukan Sekadar Pemberian Makanan

  • Bagikan
Ashabul Kahfi

Pemerintah mendorong agar seluruh bahan makanan yang digunakan berasal dari sumber lokal, seperti petani, peternak, nelayan, dan pelaku UMKM di desa-desa.

Pendekatan ini diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian desa secara berkelanjutan.

“Dengan demikian, perputaran ekonomi desa pun mengalami peningkatan, petani dan peternak lokal mendapatkan pasar yang lebih luas dan stabil, UMKM pangan berkembang dengan meningkatnya permintaan bahan baku, lapangan kerja baru terbuka di sektor pertanian, distribusi, hingga penyediaan makanan, pendapatan masyarakat desa meningkat,” tambah Syamsul.

Ia juga menjelaskan bahwa efek ganda (multiplier effect) dari MBG sangat penting untuk mempercepat pembangunan desa, mengurangi kemiskinan, dan menekan ketimpangan antarwilayah.

“Sehingga, dari satu program strategis, kita memperoleh manfaat besar di bidang kesehatan, pendidikan, sosial, dan ekonomi sekaligus. Namun kita juga harus menyadari, keberhasilan program ini tidak bisa dicapai tanpa dukungan, keterlibatan aktif, dan kepercayaan dari masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Syamsul menekankan bahwa partisipasi masyarakat adalah kunci kesuksesan MBG.

"Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk membuktikan bahwa pemerintah sungguh hadir dan bekerja nyata demi kesejahteraan rakyat. Dengan memperkuat kepercayaan masyarakat, maka program-program lain pun akan lebih mudah diterima, diikuti, dan dirasakan manfaatnya secara berkelanjutan,” tegasnya.

Dari pihak Badan Gizi Nasional, Ikeu Tanziha turut menyoroti dampak positif MBG terhadap peningkatan kecerdasan anak bangsa. Ia memperkenalkan konsep dapur sehat bernama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan dikelola oleh masyarakat setempat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan