FAJAR.CO.ID, TEHERAN -- Gelombang baru serangan rudal balistik Iran menargetkan wilayah tengah dan utara Israel pada hari Minggu, (22/6). Ini menandai serangan pertama sejak serangan udara AS menghantam fasilitas nuklir Iran pada Minggu dini hari.
Sirene diaktifkan di beberapa area, dengan otoritas Israel mendesak para pemukim untuk tetap berada di tempat perlindungan.
Menurut militer Israel, sekitar 30 rudal diluncurkan dari Iran dalam dua salvo ke arah Gush Dan dan utara.
Sementara itu, televisi pemerintah Iran melaporkan serangan di sedikitnya 10 lokasi terpisah. Sirene dilaporkan tidak diaktifkan di beberapa area, terutama Haifa, sebelum terjadi benturan, sehingga menimbulkan kekhawatiran atas sistem peringatan dini entitas tersebut.
Dampak rudal yang dikonfirmasi tercatat di Haifa, Tel Aviv, Ness Ziona, Beer Yaakov, Ramla, dan permukiman Bat Yam, tempat kebakaran terjadi di sebuah bangunan tempat tinggal. Di Haifa, satu rudal menyerang tanpa peringatan sebelumnya, yang memicu kemarahan internal atas kegagalan sistem alarm.
30 pemukim terluka saat rudal Iran menghantam Israel bagian tengah dan utara.
Media Israel melaporkan bahwa tim medis sedang menilai area yang terkena dampak untuk mengetahui kerusakan dan korban jiwa. Dalam perkembangan terkait, media Israel melaporkan, mengutip Magen David Adom (MDA), bahwa petugas tanggap darurat sedang menangani 30 pemukim yang terluka dalam serangan rudal balistik Iran di Israel bagian tengah dan utara, termasuk beberapa yang dalam kondisi kritis.