“Selain itu kisah agen yang ditukar ini ada juga dalam Film Allied yang diperankan oleh Brad Pitt (Max Vatan) dan Marion Cotillard (Marianne Beauséjour), dimana seorang mata-mata Agen Jerman telah menyamar dan menggantikan istri Max Vatan sesungguhnya," jelasnya.
“Operasi Blue Dye berhasil membongkar kepalsuan identitas tersebut dan akhirnya si agen wanita bunuh diri setelah sebelumnya hampir tertangkap, sebuah kisah heroik sekaligus kesatria yang dibungkus roman percintaan agen ganda," tambahnya.
Lebih lanjut, Roy menegaskan bahwa praktik penyamaran identitas seperti itu tidak hanya terjadi di dunia fiksi, tetapi sangat mungkin terjadi dalam realitas politik.
“Kesimpulannya, dalam dunia politik spionase yang nyata, hal penyamaran identitas menggunakan sosok palsu banyak terjadi juga, bahkan kemarin saja juga sempat ada Jokowi KW yang menyambut di Rumah Gg Kutai Utara 1, karena Jokowi sebenarnya hanya bisa tampil beberapa menit karena kondisi kesehatan kulitnya yang makin tidak baik-baik saja," tandasnya.
Roy bilang, jika apa yang diceritakan dr ZSE benar, maka betapa mengerikannya rakyat Indonesia yang telah menjadi korban selama sepuluh tahun lebih.
“Jadi apakah cerita yang disampaikan dr ZSE di atas memang benar terjadi atas orang bernama Jokowi? Alangkah ngerinya kita Rakyat Indonesia menjadi korban mahluk antah berantah bernama Jokowi (seperti kata RH) ini, ambyar se-ambyar ambyarnya," kuncinya.
(Muhsin/Fajar)