FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menara Syariah PIK 2 kembali menunjukkan komitmennya dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Islam melalui penyelenggaraan Menara Syariah & INCEIF University Symposium (MSIUS) II pada Senin, 4 Agustus 2025.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi strategis dengan International Center for Education in Islamic Finance (INCEIF) University serta sejumlah institusi keuangan syariah terkemuka.
Simposium edisi kedua ini melanjutkan kesuksesan MSIUS pertama pada 2024 yang telah menjadi wadah bertemunya para regulator, akademisi, dan pelaku industri dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara.
Pada tahun ini, MSIUS II mengangkat isu-isu fundamental dalam penguatan ekonomi syariah nasional, termasuk integrasi dengan program pembangunan pemerintah, optimalisasi potensi wakaf, dukungan terhadap sektor riil, dan pengembangan teknologi digital dalam sistem keuangan Islam.
Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Periode 2015–2020, Anwar Abbas, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini dan menekankan perlunya pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan wakaf secara terstruktur untuk mendukung perbaikan kondisi ekonomi masyarakat.
“Hari ini kita bicara tentang bagaimana caranya agar zakat, infak, sedekah, dan wakaf bisa difungsikan secara baik sehingga bisa berkontribusi dalam memeriahkan ekonomi rakyat dan ekonomi umat. Dengan begitu, akan terjadi mobilitas vertikal,” ujar Buya Anwar.
Ia menambahkan bahwa ekonomi syariah berpotensi mendorong mobilitas sosial secara signifikan, terutama dalam memperbesar proporsi kelas menengah. “Mereka-mereka yang tadi ada di lapis bawah bisa melakukan mobil vertikal ke lapis kelas menengah. Sehingga dengan demikian kita perkirakan kelas menengah akan membesar dan daya beli masyarakat meningkat,” ucapnya.