Arbab Paproeka: Tidak Ada Kaitan Uang Rp. 1 Miliar dengan Akil dan Pilkada Buton

Setelah itu, Arbab kemudian berpamitan lebih awal untuk pulang. Dalam perjalanan pulang, Arbab teringat saat pertemuannya dengan Akil enam bulan sebelumnya. Dimana saat itu Akil sempat memberikan kartu nama kepada dirinya yang dibalik kartu nama tersebut tertera nomor rekening CV Ratu Samagat.
“Dalam pertemuan enam bulan lalu saya sempat basa-basi dengan Akil minta tolong bantuan carikan klien buat saya. Beliau (Akil, red) saat itu mengatakan ‘Pengacara kere, cari sendirilah’. Saat itu hendak pulang, saya diberikan kartu nama yang ada nomor rekening dibaliknya. Saya lalu bertanya maksudnya apa? Dan Pak Akil hanya menjawab ‘Masa saya harus ajarkan itik berenang’. Setelah itu saya tidak lagi bertanya. Pemahaman saya inilah yang kemudian menghantarkan saya dalam masalah seperti ini,” kata Arbab.
Nah, setelah mendengar ada sengketa Pilkada Buton, saya kemudian mencari kembali kartu nama itu dan juga nomor telpon Umar Samiun di HP miliknya. Namun, nomor Umar Samiun sudah tidak tersimpan. Niatnya, saat itu ingin memanfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan dari sengketa Pilkada Buton yang tengah bergulir di MK.
“Saya lalu teringat Agus Mukmin yang juga teman saya. Berkali-kali saya hubungi Agus Mukmin dan bertemu dengannya dan membandingkan kasus Kota Waringin Barat dengan Buton. Tapi, Agus Mukmin mengatakan kepada saya bahwa perkara Pilkada Buton sudah selesai dan Umar Samiun keluar sebagai pemenang Pilkada,” tukasnya.
Tidak mau lepas begitu saja, Arbab kemudian meminta langsung nomor Umar Samiun kepada Agus Mukmin. Arbab kemudian langsung mengontak Umar Samiun dan mengajaknya bertemu di Hotel Borobudur. Tetapi, saat itu Umar Samiun enggan untuk bertemu dan meminta kepada Arbab untuk menyampaikan niatnya lewat telapon saja. Namun, Arbab menolak dan ingin bertemu.