17 Desa di Sidoarjo Terendam Banjir

Sementara itu, upaya pengurangan genangan terus dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo. Selasa (28/11) malam Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin beserta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo Sigit Setyawan meninjau proses penyedotan air.
Sigit Setyawan menyatakan pihaknya mendapatkan bantuan satu unit pompa dari BBWS yang ditempatkan di kanal porong. Pompa tersebut dioperasikan sejak pukul 18.00. Air langsung dibuang ke kanal porong. "Sedangkan Sungai Ketapang masih tinggi, namun aliran air sudah cepat," tuturnya.
Sedangkan Wabup Nur Ahmad Syaifuddin meminta penyedotan air terus dilakukan. Jika memungkinkan perlu penambahan satu unit pompa lagi. Normalisasi Sungai Ketapang juga harus dilakukan. "Jika tidak bisa menggunakan lelang bisa pakai swakelola,” pungkasnya.
ARUS LALU LINTAS TETAP DIALIHKAN
Ketinggian air di Jalan Raya Porong hingga Rabu (29/11) siang pukul 14.00 sudah mengalami penurunan dari 160 cm menjadi 130 cm. Ini setelah dua pompa dioperasikan untuk menyedot air ke kolam lumpur 73 dan 67, selanjutnya dialirkan kolam 42 dan langsung dibuang ke Sungai Porong. Namun meski ketinggian air turun, Jalan Raya Porong masih belum dibuka.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Himawan Bayu Aji mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan debit air. “Meskipun sudah ada penurunan ketinggian air namun belum bisa dilalui kendaraan. Jadi arus lalu lintas tetap kami arahkan ke Jalan Arteri Porong,” tuturnya.
Ia mengatakan belum tahu sampai kapan pengurangan debit air ini bisa berdampak pada ketinggian air di jalan. Untuk sementara waktu kepolisian masih akan mengalihkan arus ke arteri Porong hingga air benar-benar surut sepenuhnya. Diungkapkan, polisi terus berkoordinasi dengan Pemkab Sidoarjo dan seluruh instansi terkait untuk mengupayakan air yang menggenangi Jalan Raya Porong bisa diatasi sesegera mungkin. “Sehingga pengendara tidak terjebak kepadatan di arteri,” katanya.