Sudah Dua Pekan Tertahan, Wabub Soppeng Minta Jokowi Pulangkan Jenazah Warganya dari Irak

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID -- Wakil Bupati Soppeng (Sulsel), Supriansa, prihatin terhadap seorang warganya yang meninggal di Irak. Jenazah warganya itu tertahan di sana dan tak bisa dipulangkan ke Tanah Air. Supriansa meminta bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengatasi hal ini. "Apalah daya kita ini pemerintah daerah. Ini harusnya menjadi urusan negara dengan negara. Kami meminta bantuan pemerintah pusat agar memberi perhatian. Tolong, Pak Presiden Jokowi memberi perhatian ini," kata Supriansa. "Kami menyayangkan pemerintah pusat membiarkan mayat ini tidak terurus di Irak padahal ini adalah urusan antar negara. Masa sampai dua minggu mayat itu tidak mendapat perhatian dari kedutaan atau menteri luar negeri," terang Supriansa. Seperti diberitakan, warga Soppeng bernama Muhammad Asyad (46) meninggal saat transit di Irak. Warga Lebbae, Desa Timusu, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng, Sulsel, itu sedang berlayar dan transit di negara yang sedang berkonflik itu membuat dadanya sesak. Kepedihan bertambah karena jenazah sang suami sudah 14 hari tertahan di Baghdad, ibu kota Irak. Kabar duka itu pertama kali diketahui Aida, 21 November lalu dari teman kerja suaminya, Salihuddin, warga Palopo. Suaminya dikabarkan meninggal akibat terserang penyakit. Dia menderita demam selama beberapa hari. Aida, sang istri menceritakan, sebelum mendapat kabar kematian suaminya, dia masih sempat berkomunikasi. Komunikasi terakhir melalui pesan singkat tiga hari sebelum datangnya kabar duka itu. Tepatnya 17 November lalu. Bahkan Aida masih sempat berbicara melalui sambungan telepon seluler dengan suaminya pada 15 November. Arsyad mengabarkan sudah beberapa hari terbaring di kamar dan tidak masuk kerja.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan