Bupati Mateng Senang Warganya Sejahtera Berkat Kebun Sawit

"Tambang itu bisa langsung bikin kaya pejabat dan pengusaha. Tapi saya menutup itu. Saya mau yang juga dirasakan masyarakatku," katanya.
Karenanya dia mengajak seluruh warganya menjaga kelangsungan produktivitas kelapa sawit tersebut. Bila ini terhenti, menurutnya perusahaan pengelola kelapa sawit tersebut tidak rugi. Justru masyarakat dan petani yang akan kehilangan income secara drastis.
Humas PT Astra Agro Lestari, Husni menyebut kerja sama mereka dengan pemerintah daerah, maupun petani dan masyarakat secara umum sejauh ini berjalan baik. Tidak saja di Mateng, tetapi juga di Pasangkayu dan daerah lain di tanah air. Tak heran bila ia melihat pembangunan di dua daerah ini cukup signifikan meski masyarakatnya terfokus mengembangkan kelapa sawit.
"Secara umum Indonesia memang menjadi pengahasil kelapa sawit terbesar di dunia, setelahnya Malaysia," beber Husni.
Hal senada disampaikan CDAM PT Astra Agro Lestari, Teguh. Dia mengatakan, tantangan ke depan adalah ikut membantu petani meningkatkan produktivitas kebun mereka. Sebab secara akumulasi, rata rata produktivitas kebun kelapa sawit petani ditanah air masih seperdua dari produktivitas kebun di Malaysia.
"Petani di Malaysia bisa menghasilkan 8 ton per hektare. Di kita sekitar 3-4,5 ton. Ini yang mesti kita genjot. Cuma memang luasan lahan kita jauh lebih besar," bebernya. (nur)