Dari Pengusaha Kayu, Kini Jadi Pengusaha Tambang, Setelah Sukses Beli Mobil Jenazah

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR---Bantu Mobil Jenazah, Pekerjakan 70 Warga Lutim Masyarakat Mahalona patut berbangga dengan kehadiran pengusaha lokal. Keberadaannya memberi manfaat bagi masyarakat Towuti. Syahruddin, Malili Namanya, Syarif SM, lelaki kelahiran Wawondula, pada 3 Mei 1985 sukses merambah jasa usaha bidang mining atau tambang. Berdarah asli Mahalona telah berhasil mendirikan PT Putra Mahalona. Meski lahir di Wawondula, tetapi Syarif merantau  di Samarinda, Kalimantan Timur. Di daerah penghasil Batubara ini dibesarkan oleh kedua orang tuanya. Tamat dari SMAN 4 Samarinda, Syarif kembali ke Timampu, Kecamatan Towuti tahun 2008. Pria berusia 34 tahun ini ikut mengelola usaha kayu bersama pamannya Haji Musta. Dua tahun menjadi karyawan, dia lalu diberi kepercayaan untuk mandiri. Usaha kayu yang digelutinya cukup gemilang. Namun, kebijakan pemerintah memperketat perdagangan kayu membuatnya harus berpikir ulang. Pengiriman kayu  ke Makassar bersama pengusaha kayu lainnya, ditangkap oleh Polres Luwu tahun 2012. Pada tahun itu juga, pria ini lalu mengadu keberuntungan dengan mendaftarkan perusahaannya sebagai Sub PT Vale Indonesia. Dia mendirikan perusahaan perseroan terbatas bernama PT Putra Mahalona. Awalnya, hanya sebagai perusahaan lokal yang bergerak di bidang suplayer sejak 2012 hingga 2013. Kemudian, dipercaya menjadi sub kontraktor bidang mining atau tambang. Tahun 2013 hingga 2016. Kemudian, tahun 2016 hingga sekarang dipercaya menangani langsung proyek mining di PT Vale Indonesia Sorowako. Hasil keuntungan perusahaan ini dibelikan mobil jenazah dan diserahkan kepada Camat Towuti Alimuddin Nasir, untuk dimanfaatkan masyarakat daerah tersebut.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan