Kerusuhan Deiyai, Warga Sipil Tewas Terkena Panah

  • Bagikan
Kemudian massa menyerang salah seorang TNI yang bertugas. Aparat lainnya berusaha menghentikan penyerangan tersebut, namun tidak diindahkan. Massa malah melawan menggunakan senjata tajam dan batu terhadap TNI-Polri. Akibat kejadian itu satu anggota TNI meninggal dunia, lima TNI-Polri luka terkena panah. Sementara korban meninggal dunia dari pihak massa ada dua orang, yakni satu orang karena luka tembak di kaki dan seorang terkena panah di perut. Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo memastikan sistem pemerintahan dan pelayanan publik di Papua dan Papua Barat tetap berjalan. “Jalan terus, tidak ada masalah, pelayanan masyarakat semua jalan terus,” kata Tjahjo kepada wartawan usai menghadiri Rapat RUU Pertanahan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, kemarin. Meski demikian, menurut Tjaho, Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Otonomi Daerah tetap melakukan monitoring pergerakan isu mengenai Papua dan Papua Barat. Ia pun menghormati setiap aspirasi yang disampaikan masyarakat dengan catatan tidak anarkis dan bersifat provokatif. “Oh iya jelas, gubernur, bupati/walikota, juga Tim dari Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri terus memonitor Pemda setempat, yang penting jalan terus (sistem Pemerintahan dan pelayanan publik, red),” ujarnya. Soal aspirasi, Mendagri Tjahjo Kumolo menekankan, asal tidak anarkis, asal tidak terus mengibarkan bendera dan sebagainya, sah-sah saja. “Di Kemendagri juga ada yang menyampaikan aspirasi kita dengar, asal tidak menyimpang dari pokok persoalan,” jelasnya. Sementara itu, dalam rilis yang diterima Fajar Indonesia Network (FIN) Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Papua Merah Putih mendorong kesadaran masyarakat agar tidak mudah terpecah oleh isu-isu yang menghasut terkait Papua.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan