“Wah menunggu itu sudah jadi rutinitas kami ya. Beda-beda tentunya, saya biasanya bawa buku. Bosan ya ngobrol, ngopi sama teman-teman atau tidur. Kalau capek kan tempatnya di tent terus tuh, ya saya bawa selimut sendiri, alas dan bantal. Mending tidur,” ungkap Juwita.
Menurut Juwita yang sudah pernah show di luar negeri seperti kawasan Asia, waktu menunggu bagi para model di luar negeri tidak terlalu lama seperti show di Indonesia. Di luar negeri, umumnya jauh lebih disiplin dan ketat dalam hal waktu.
“Di Indonesia agak lebih manja ya. Dari segi waktu tunggu di luar negeri enggak lama ya. Dari make-up langsug show. Lebih disiplin dan lebih rapat waktunya,” jelas Juwita.
“Kalau kami ya paling ke kedai kopi, tidur, ngobrol,” tutur Axel dan Devona.
- Hilang Mood
Bosan menunggu itulah yang membuat para model bisa saja kelelahan. Wajah lelah pasti tak boleh diperlihatkan di atas runway. Meski tetap saja pernah mengalami rasa hilang mood, seorang model harus tetap profesional.
“Menurut saya yang namanya kerjaan dari hati harus profesional ya. Sering mood drop karena capek dari pagi menunggu. Tapi di depan panggung harus profesional. Kalau saya mungkin punya playlist sendiri mendengarkan musik yang saya suka bikin suasana hati lebih enak,” kata Juwita.
- Bayaran Seorang Model
Setiap model pasti punya pengalaman masing-masing soal ‘rahasia dapur’ bayaran di panggung runway. Ternyata ukuran besar kecilnya bayaran model juga tergantung dari jam terbang masing-masing. Semakin tinggi, bayarannya bisa semakin mahal.
“Kami tiap model sudah ada harganya masing-masing tergantung dari jam terbang. Biasanya bayaran dihitung per show sih,” tutup Juwita. (JPC)