Sementara itu, Kepala Kanwil Kumham Sulsel Priyadi meyampaikan, terkait dengan apa yang disampaikan oleh Dijen PAS, Kanwil telah mengambil langkah-langkah strategis dalam melakukan percepatan revitalisasi pemasyarakatan. "Salah satunya akan dibangun Lapas Minimum Security pada lahan yang akan diberikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan,” ungkap Priyadi yang aktif keliling daerah memantau UPT dalam jajarannya.
Sebagaimana diketahui, Gubernur Sulawesi Selatan menyebutkan ada lahan yang memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai Lapas Minimum Security.
Setelah penguatan oleh Dirjenpas, para Kepala UPT merespons dengan baik arahan Dirjen PAS dan Kakanwil Kumham Sulsel. Mereka berkomitmen akan melakukan percepatan revitalisasi pemasyarakatan di UPT masing-masing. “Selain telah mengaktifkan kegiatan literasi dengan memaksimalkan lahan seluas 1,4 hektare bagi WBP yang memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam Permenkumham nomor 35 tahun 2018” ungkap Indra Setiabudi Mokoagow, Kepala Lapas Kelas II A Maros.
Sementara Darwis Kepala Lapas Takalar mengaku sangat siap menjalankan amanat tersebut. “Kami sangat siap dan bahkan saat ini kami sedang menggiatkan pesantren sebagai strategi pembinaan bagi WBP terhadap perubahan prilaku,” ungkap Darwis.
Kesiapan Rutan Malino disampaikan Ambo Asse. “Kami memang ada lahan sekitar 6 hektar yang sedang dikelola oleh Pensiunan Pegawai Rutan. Kami akan mencari formula kerja sama untuk mengoptimalkan pembinaan bagi WBP yang memenuhi syarat,“ ungkap Ambo Asse. (fajar)