Pasalnya, rumah bercat oranye bercorak hijau itu kosong dan terkunci. Tim Gegana Brimob menyisir seluruh bagian rumah. Proses penggeledahan mendapat perhatian warga sekitar. Untuk mengamankan lokasi, dipasang garis polisi.
Setelah menggeledah lebih dari satu jam, petugas mengamankan satu koper hitam dan dua anak panah yang diletakkan di dalam keranjang hijau. Petugas juga menyita beberapa buku tamu undangan pernikahan.
Sumini, kepala lingkungan setempat, mengatakan bahwa istri RMN bernama Dewi. Dia sejak pagi berada di rumah itu. Namun, setelah siang, pintu rumahnya terlihat digembok dari luar. ”Tadi kata tetangga pagi masih ada si Dewi. Tapi siang tidak tampak lagi,” ceritanya kepada Sumut Pos.
RMN baru sebulan menyewa rumah itu bersama istrinya. Sebelumnya Dewi telah melapor secara lisan untuk izin tinggal di rumah itu. ”Waktu saya minta buku nikahnya, sampai sekarang belum diantar. Kalau suaminya (Rabbial) saya dengar kerjanya ojek. Itu yang saya tahu,” jelas Sumini.
Polisi juga menggeledah rumah mertua pelaku di Pasar II Barat, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan. Di rumah toko yang sehari-harinya menjual ayam geprek itu, polisi menanyai mertua pelaku bom bunuh diri. Mertua pelaku bernama Andi Syahputra dibawa polisi untuk menunjukkan rumah RMN. Selanjutnya, Andi dan istrinya dibawa polisi.
Tetangga sebelah rumah mertua pelaku, Nining, menyebut Dedek –sapaan RMN– dan Dewi jarang pergi ke rumah mertuanya. ”Mereka usaha lontong. Kalau Dewi sesekali datang. Mereka di situ sejak Maret,” katanya.