FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Jumlah honorer Pemkot Makassar yang membengkak hingga 8.700 orang kian membuat anggota dewan curiga. Legislator DPRD Makassar mengendus adanya permainan pengangkatan honorer.
Anggota Komisi C DPRD Makassar Fasruddin Rusli yang sejak awal menduga ada tenaga honorer fiktif mengembangkan kecurigaannya. Apalagi, ada rencana menaikkan gaji honorer menjadi Rp3 juta.
Acil-- sapaan politikus PPP itu--kecurigaan itu mencuat lantaran belum jelasnya jumlah honorer yang sebenarnya. "Kita patut mencurigai ada dugaan permainan," katanya.
Buktinya kata dia, informasi yang ia peroleh jumlah tenaga honorer makin bertambah. "Kami di DPRD patut tahu jumlah sebenarnya, menyusul rencana kenaikan gaji itu," tambahnya lagi.
Pendapat sama juga diutarakan Ketua Komisi B DPRD Kota Makassar, William Laurin. Sejak awal, pihaknya menginginkan keterangan dari instansi terkait jumlah tenaga honorer dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Sampai sekarang kami belum tahu pasti mengenai data itu,
kami tidak ingin ada permainan dan persoalan dalam hal ini," katanya.
Dewan, kata dia, harus melakukan pengawasan. Apalagi jika diberlakukan pemberian TPP atau tukin bagi aparatur sipil negara.
"Tentu kami wajib tahu jumlah sebenarnya. Untuk itulah, kita minta secara transparan supaya masyarakat luas tahu itu," jelasnya. (taq/fajar)
