Baju Batiknya Jadi Sorotan, Yuri: Saya pun Lihat Biji Kedondong Kayak Virus Kok

  • Bagikan

Tapi karena ingin dibuat dalam jumlah banyak dan butuh waktu yang cukup singkat, maka batik tersebut dibuat berupa batik cap. Alasannya selain praktis, lebih cepat, dan lebih murah.

“Bikinnya cap saja, supaya bisa bikin banyak. Batik cap lah, kalau tulis jadinya lama dan mahal, jadinya cuma berapa. Cari yang murah-murah saja,” katanya.

Maka dibuatlah dalam edisi 2 warna yakni biru seperti yang dikenakannya, dan warna lainnya adalah kuning. Selain 1 jenis virus yang berdiri tunggal berbentuk bulat serabut, ada juga model virus lain yang bergandengan pada busana tersebut. Itu semua adalah bentuk kreativitas perajin.

“Itu yang saya katakan, sama perajinnya bilang, pak dikasih bentuk lain ya, supaya enggak monoton. Itu hanya seni saja,” katanya.

Maka menurut Yurianto sah-sah saja apa anggapan orang soal busananya itu. “Tapi orang bilangnya itu virus Korona, ya terserah saja. Wong imajinasinya boleh apa saja. Saya pun lihat biji kedondong kayak virus kok,” katanya tertawa. (jpc/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan