"Sata berada di dalam mobil. Di luar saya melihat polisi sedang berkoordinasi. Setelah itu oknum polisi DR mengatakan akan menahan saya dan Lemang," bebernya.
Ika protes. Mempertanyakan alasan polisi ingin menahannya dirinya. Sebab, dia tak tahu menahu dua paket sabu yang tiba-tiba ditemukan di tangan Lemang. Apalagi, dia berada di rumah orang tuanya ketika itu.
Tak lama, Ika pun dimintai sejumlah uang oleh oknum polisi berinisial DR sekitar Rp15 juta. Tetapi oknum polisi lain JS bilang Rp10 juta saja. Jika tidak menyerahkan uang, akan ditahan meski tidak terlibat. Ika bingung. Di mana harus mendapatkan uang sebanyak itu.
Ika punya uang. Uang untuk biaya pernikahannya nanti. Dia rela menyerahkannya agar pujaan hatinya tidak di tahan. Uang yang diserahkan Lemang hanya dilihat oleh dia bersama beberapa polisi.
"Yang meminta itu DG, RE, dan JM. Dan uang itu diserahkan kepada Kanit Opsnal, Pak Alfian. Saya serahkan uang Rp10 juta," ungkapnya
Uang itu tutur Ika dengan suara tersendak-sendak, sebagai jaminan. Namun tetap dilanjutkan prosesnya. Makanya dilaporkan di Propam Polres Bone, tetapi ditolak.
"Saya ini barusan laporkan di Propam Polda Sulsel. Yang menerima laporan Brigpol Heni Yudha Saputra," sambungnya. (agung/fajar)