Salah Diagnosis Siswa Jadi Covid-19, Begini Kejadiannya

  • Bagikan

Kesalahan ditemukan setelah pengujian ulang siswa dan Departemen Kesehatan diberitahu tentang kesalahan pada 13 Juli. Sampel positif tersebut ternyata salah label. Adalah milik seorang pekerja migran yang telah diisolasi. Kementerian mengatakan bahwa dibutuhkan tindakan serius dari kesalahan tersebut.

“Kami sedang menyelidiki masalah ini, dan akan mengambil tindakan yang sesuai terhadap laboratorium jika ditemukan melanggar protokol. Sementara itu, laboratorium telah meninjau dan memperketat prosesnya untuk mencegah terulangnya kesalahan,” tambahnya.

Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa siswa perempuan tersebut telah diisolasi dan tidak melakukan kontak dengan pasien Covid-19 lainnya. Oleh karena itu, tidak berisiko terinfeksi dari pasien lain di rumah sakit. Siswa itu telah dikarantina di rumah oleh Departemen Kesehatan sejak 6 Juli, karena dia adalah kontak dekat teman sekolahnya yang terinfeksi sebelumnya.

Dilaporkan sebelumnya bahwa ada enam siswa dan empat anggota staf harus ditempatkan di karantina karena ada klaster Covid-19 di sekolah.

Dalam pernyataan terpisah, TTSH meminta maaf atas kesalahan label. Dikatakan bahwa siswa tersebut baik-baik saja. Pasien lain yang dalam isolasi telah dirawat di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) dan kondisi tetap stabil.

TTSH mengatakan tes asli dilakukan oleh laboratoriumnya. Selanjutnya, siswa itu diuji di Rumah Sakit Universitas Nasional dan diuji dua kali, dan ternyata negatif pada dua kali tes. Laboratorium TTSH mengulangi tes reaksi berantai polimerase pada sampel asli dan hasilnya negatif.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan