“Jadi, Jabar khususnya Bodebek telah sepakat dukung pengetatan PSBB Jakarta dengan melakukan PSBM, khususnya di zona-zona yang berbatasan dengan Jakarta,” kata Ridwan.
“Teori saya, semakin jauh atau tidak tergantung kepada Jakarta, (pembatasan sosial) bisa lebih longgar. Teori 25 persen (aktivitas) itu bisa, tapi bukan skala kota. Termasuk pilihan kafe dan restoran take away, itu berlakunya di zona merah yang levelnya mikro,” tambah Ridwan.
Emil menyarankan agar kepala daerah memiliki anggaran insentif untuk ketua rukun warga (RW) agar mereka punya motivasi sebagai garda terdepan dalam memberikan edukasi ketika PSBM diterapkan.
Selain tu, tes metode polymerase chain reaction (PCR) terus ditingkatkan di wilayah Bodebek, termasuk bagi pelaku pariwisata.
Hal tersebut untuk mengejar pengetesan 1 persen dari total jumlah penduduk sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (ant/pojoksatu/fajar)