“Untung saya pakai jubah hitam, belasan tahun saya sudah lama enggak pakai jubah hitam, selalu putih, kalau warna putih bisa stres jamaah yang rata-rata anak-anak itu karena hitam saja baju sudah basah semua,” katanya.
“Saya mengucap alhamdulillah, baru innalillah, karena ujian manusia datang saat dia mengalami musibah, apakah dia masih ingat untuk memuji Tuhan,” sambungnya.
Syekh Ali Jaber yang melerai supaya jamaah tidak menghakimi pelaku juga mengatakan jika remaja yang menusuk dirinya itu bukan sampah dan tidak sepatutnya diperlakukan seperti itu.
“Dia memang salah, tapi memang bukan begitu caranya. Dia tetap manusia, mohon diamankan sampai datang kepolisian. Bahkan waktu diamankan ada jemaah yang kesal, mau ditarik kakinya. Saya cegah dan bilang eh ini manusia bukan sampah,” jelasnya.
“Tolong ini adalah kasus saya pribadi, karena enggak ada yang terjadi secara kebetulan, semua atas izin Allah, saya harus belajar berbaik sangka,” tambah Syekh Ali Jaber. (dbs/fin)