"Kalau bicara sombere' ya Dilan, khususnya sosok Deng Ical. Paslon ini bisa dilihat komitmennya mau membangun Makassar dengan kearifan lokal melalui konsep Sipakatau, Sipakainge dan Sipakalebbi," tuturnya.
Alasan kedua, Syarief menyebut pihaknya jatuh cinta ke Dilan karena pasangan ini merupakan representasi dua organisasi Islam terbesar di Indonesia. Deng Ical adalah kader tulen Muhammadiyah, sedangkan Fadli adalah kader dan pengurus Nahdlatul Ulama (NU).
Alasan ketiga, ia menyebut Dilan sosok pemimpin untuk semua dan mampu mengatasi perbedaan. Hal ini penting karena Makassar sangat multikultur dan multietnis. "Dilan mampu menjadikan kita warga Makassar bersatu dan bersahabat meski berbeda latar belakang."
"Ya semuanya bisa berbaur bersama Dilan. Tidak ada sekat dan saling menghargai, mau itu Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar," tutup Syarief. (rls)